CUACA PANAS MAKIN TIDAK BERSAHABAT!!

Suhu udara panas dan cuaca kering banyak dikeluhkan masyarakat akhir-akhir ini. Hasil pencatatan suhu udara maksimum di beberapa kota di Indonesia seminggu terakhir mencapai titik tertinggi di Semarang, Jawa Tengah dan Kertajati, Jawa Barat yaitu 38C, selanjutnya di Tangerang Selatan 37.5 dan kota Palu sendiri tercatat tertinggi 35.6C.

Suhu udara dirasakan menyengat ini setidaknya dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya posisi matahari, kelembaban udara kering dan menumpuknya energi panas di permukaan.

Faktor utama penyebab suhu tinggi adalah posisi matahari berada pada lintang equinox. Equinox merupakan fenomena astronomis yakni posisi matahari melintasi garis Khatulistiwa dan secara periodik terjadi 2 kali setahun yaitu pada 21 Maret dan 23 September.

Pada periode Equinox, masyarakat yang berada di sekitar Khatulistiwa baik di bagian utara maupun selatan akan merasakan sengatan udara panas. Seperti halnya saat ini (2 Oktober 2023), yang dirasakan masyarakat di wilayah Sumatera Selatan, Lampung, pulau Jawa hingga NTT, hal ini dikarenakan matahari tegak lurus melintasi kawasan-kawasan ini.

Faktor kedua yang ikut menyebabkan suhu udara panas ini adalah kelembaban udara rendah. Kelambaban udara adalah ukuran kadar uap air yang berada dalam bentuk gas di udara. Kelembaban udara ini akan berubah menjadi awan dan hujan apabila terangkat ke suatu ketinggian.

Kemarau 2023 diperparah dengan fenomena El Nino, dimana sebagaian wilayah Indonesia terutama wilayah yang terletak di selatan Khatulistiwa dilanda kemarau panjang dan kering. Kelembaban udara kering ini membuat pembentukan awan berpeluang kecil, sehingga jumlah radiasi yang besar sangat leluasa masuk ke permukaan.

Faktor ketiga yaitu menumpuknya energi di permukaan. Panas dari matahari yang sampai di permukaan disimpan dalam berbagai jenis benda, seperti tanah, aspal, bangunan, badan air dan lain lain. Makin hitam warna benda makin banyak panas disimpan. Panas yang tersimpan akan dikembalikan ke permuakaan ketika malam hari, tak heran walaupun malam, di musim kemarau akan tetap terasa hangat.

Panas pada permukaan ini akan masuk hingga kedalaman 30-50 centimeter, tergantung pada material dan tutupan vegetasi diatasnya. Pada area rumput akan lebih sedikit ketimbang tanah tak berumput, begitu pula area di bawah pohon rindang akan makin sedikit energi panas yang masuk ke dalam tanah.

Pada musim kemarau, akumulasi panas pada permukaan ini akan terus bertahan dengan proses menangkap dan melepaskan kembali ke permukaan. Panas ini akan turun drastis dan hilang oleh hujan. Makin deras hujannya, makin dalam penetrasi ke tanah, dan energi dalam tanah berubah bentuk menjadi panas laten, sehingga menurunkan suhu udara di sekitarnya.

BMKG memprediksi puncak kemarau tahun ini terjadi pada bulan Oktober 2023, bervariasi di berbagai wilayah. Di Sulawesi Tengah sendiri, puncak kemarau bulan Oktober ini diprediksi melanda bagian Timur, terutama Poso bagian timur, Tojo Una Una, Banggai, Morowali, Morowali Selatan, Banggai laut dan Banggai Kepulauan.

Kondisi udara kering mempengaruhi ketahanan tubuh, mulai bibir pecah-pecah, batuk, hingga dehidrasi. Hal yang penting diperhatikan adalah menjada asupan cairan kedalam tubuh. Meminum air dalam porsi seimbang dan konsumsi buah-buahan dapat menjaga untuk terhindar dehidrasi. Selain itu diharapkan untuk mengurangi paparan udara panas dengan tidak beraktifitas di luar ruangan. Menjaga kelompok umur rentan seperti Balita, penyintas ISPA dan Manula dari paparan langsung udara panas.

 

Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika (BMKG)
Koordinator Layanan Klimatologi Provinsi Sulawesi Tengah
Stasiun Pemantau Atmosfer Global – Lore Lindu Bariri
Jl. Saptamarga No. 1, Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu
https://goo.gl/maps/NaJtz6CXLvTdibub9

https://gawpalu.id
email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Tlp/ Wa : 0821 8486 6353
Facebook : Iklim Sulteng
Instagram : @iklim_sulteng
Twitter : @IKLIM_Sulteng
#SiapHadapiElNino
#IndonesiaMajuSelamat