Uji Sensitivitas Skema Parameterisasi Mikrofisik dengan Verifikasi Radar Cuaca untuk Simulasi Fenomena Hujan Es (Studi Kasus : Jakarta, 22 November 2018)
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstrak
Model cuaca numerik WRF – ARW digunakan dalam membuat prakiraan dan menganalisis suatu fenomena cuaca ekstrem hujan es. Pada WRF – ARW terdapat pilihan pendekatan terhadap proses fisis yaitu konfigurasi Skema parameterisasi yang menentukan hasil dari simulasi model numerik. Proses mikrofisik berperan penting melalui pengaruh langsung terhadap kekuatan kolam dingin dan pemanasan laten dalam awan konvektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Skema parameterisasi terbaik dan mengetahui kondisi atmosfer saat kejadian hujan es di wilayah Jakarta Pusat menggunakan model WRF – ARW. Adapun tiga Skema parameterisasi mikrofisik yang diuji adalah WSM3, WSM6 dan THOMPSON. Pengolahan WRF – ARW menggunakan input data FNL yang didapatkan dari NCEP dan data radar EEC yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi Cengkareng serta diolah menggunakan Rainbow. Variabel yang diolah adalah nilai reflektivitas secara spasial dan vertikal yang dibandingkan dengan pengamatan radar cuaca. Hasil simulasi menunjukkan Skema WSM6 dan THOMPSON cukup representatif dalam menggambarkan pola sel konvektif kuat di wilayah Jakarta Pusat meskipun lokasi jatuhnya hujan es berbeda dengan hasil pengamatan radar. Kemudian, hasil verifikasi menunjukkan Skema THOMPSON lebih baik dengan nilai RMSE lebih kecil dan nilai korelasi yang tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Skema THOMPSON cukup baik dalam menggambarkan hujan es di wilayah Jakarta Pusat dan sekitarnya.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.